Selasa, 23 Juni 2015

Bekerja sama dalam team atau TeamWork

1. Pengertian dan karakteristik kelompok
Kelompok:
Kelompok adalah suatu kumpulan dua atau lebih orang-orang yang mengalami interaksi dinamis satu sama lain (McGrath, 1984). Definisi ini mencakup berbagai jenis kelompok, misalnya sebuah keluarga kecil, sebuah kelompok kerja besar, suatu kelompok eksperimen yang hanya bertemu pada satu kesempatan, suatu unit militer yang bertugas bersama-sama dalam hitungan bulan atau tahun. Kelompok bersifat dinamis sedangkan agrerat relatif pasif. Anggota-anggota kelompok saling menyadari keberadaan satu sama lain sedangkan orang-orang agrerat seringkali melupakan orang-orang di sekitarnya.
Dalam interaksi personal pengertian kelompok memiliki maksud sendiri yaitu proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. Dalam persepsi keanggotaan adalah kelompok itu suatu struktur atau bagian terpenting di dalam suatu keanggotaan. Lain hal dalam pengertian kelompok dalam kesalingantungan yaitu kelompok adalah saling terhubungnya hubungan sosial satu sama lain dengan orang lain dan dapat menimbulkan ketergantungan satu sama lain.
Menurut Smith (1945): Kelompok sosial adalah satu unit yang terdiri dari sejumlah organisme yang mempunyai persepsi kolektif tentang kesatuan mereka dan mempunyai kemampuan untuk berbuat dan bertingkah lahu dengan cara yang sama terhadap lingkungan.
Karakteristik Kelompok:
1.    Terdiri dari dua orang atau lebih dalam interaksi sosial baik  secara verbal maupun non verbal.
2.    Anggota kelompok harus mempunyai pengaruh satu sama lain supaya dapat diakui menjadi anggota suatu kelompok
3.    Mempunyai struktur hubungan yang stabil sehingga dapat menjaga anggota kelompok secara bersama dan berfungsi sebagai suatu unit.
4.    Anggota kelompok adalah orang yang mempunyai tujuan atau minat yang sama.
5.    Individu yang tergabung dalam kelompok, saling mengenal satu    sama lain serta dapat membedakan orang-orang yang bukan anggota kelompoknya.
2. Tahapan Pembentukan Kelompok
Tahap 1 – Forming
Pada tahap ini kelompok baru saja dibentuk dan diberikan tugas. Anggota kelompok cenderung untuk bekerja sendiri dan walaupun memiliki itikad baik namun mereka belum saling mengenal dan belum saling percaya.
Tahap 2 – Storming
Kelompok mulai mengembangkan ide-ide berhubungan dengan tugas-tugas yang mereka hadapi. Mereka membahas isu-isu semacam masalah yang harus mereka selesaikan. Anggota kelompok saling terbuka dan mengkonfrontasi ide-ide dan perspektif mereka masing-masing. Pada beberapa kasus, tahap storming cepat selesai. Namun ada pula yang mandenk pada tahap ini.
Tahap 3 – Norming
Terdapat kesepakatan dan konsensus antara anggota kelompok. Peranan dan tanggung jawab telah jelas. Anggota kelompok mulai dapat mempercayai satu sama lain seiring dengan mereka melihat kontribusi masing-masing anggota untuk kelompok.
Tahap 4 – Performing
Kelompok dalam tahap ini dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lancar dan efektif tanpa ada konflik yang tidak perlu dan supervisi eksternal. Anggota kelompok saling bergantung satu sama lainnya dan mereka saling respect dalam berkomunikasi.
 Tahap 5 – Adjourning dan Transforming
Tahap dimana proyek berakhir dan kelompok membubarkan diri. Kelompok bisa saja kembali pada tahap mana pun ketika mereka mengalami perubahan.
3. Kekuatan teamwork
Dalam sebuah tim yang dibutuhkan adalah kemauan untuk saling bergandeng-tangan menyelesaikan pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak menyelesaikan pekerjaan atau tidak ahli dalam pekerjaan A, namun dapat dikerjakan oleh anggota tim lainnya. Inilah yang dimaksudkan dengan kerja tim, beban dibagi untuk satu tujuan bersama.
Saling mengerti dan mendukung satu sama lain merupakan kunci kesuksesan dari teamwork. Jangan pernah mengabaikan pengertian dan dukungan ini. Meskipun terjadi perselisihan antar pribadi, namun dalam tim harus segera menyingkirkannya terlebih dahulu. Bila tidak kehidupan dalam tim jelas akan terganggu. Bahkan dalam satu tim bisa jadi berasal dari latar belakang divisi yang berbeda yang terkadang menyimpan pula perselisihan. Makanya sangat penting untuk menyadari bahwa kebersamaan sebagai anggota tim di atas segalanya.


Berikut poin-poin teamwork yang baik:



1.Teamwork adalah kerjasama dlm tim yang biasanya dibentuk dari beragam divisi dan kepentingan.
2. Sama-sama bekerja bukanlah teamwork, itu adalah kerja individual.
3. Filosofi teamwork: ‘saya mengerjakan apa yang Anda tidak bisa dan Anda mengerjakan apa yang saya tidak bisa.
4. Ketika berada dalam teamwork, segala ego pribadi, sektoral, deparmen harus  disingkirkan.
5. Dalam teamwork yang dikejar untuk dicapai adalah target bersama, bukan individual.
6. Keragaman individu dalam teamwork memang sebuah nilai plus namun bisa    menjadi minus jika tidak ada saling pengertian.
7. Saling pengertian terhadap karakter masing-masing anggota team akan menjadi  modal sukses bersama.
8. Jika setiap orang bekerjasama via bidang masing-masing, target korporasi pasti akan segera terealisasi.

4. Implikasi Manajerial
Implikasi manajerial dalam hal pembentukan kelompok sangat terlihat pada pembentukan team work pada suatu perusahaan. Perusahaan dapat mengefektifkan dan mengefisiensikan proses operasional usaha mereka melalui team work. Pemimpin perusahaan juga dapat lebih mudah dalam mengontrol tenaga kerja mereka sehingga dapat memberikan apresiasi sesuai dengan hasil pencapaian baik secara umum melalui team work maupun secara khusus melalui anggota-anggotanya.
Dalam pengambilan keputusan dibidang manajerial, seorang pemimpin harus memperhatikan segala aspek yang melatarbelakangi sebuah permasalahan yang harus diberikan jalan keluar. Ketrampilan seorang pemimpin dalam hal ini harus selalu diasah karena permasalahan yang muncul akan semakin kompleks dan semakin membutuhkan pertimbangan yang matang. Dibutuhkan kebijaksanaan dalam mengambil keputusan-keputusan penting, tetapi resiko dari keputusan yang telah diambilpun harus bisa diterima oleh semua kalangan. Oleh karena itu penting untuk seorang pemimpin memperhatikan detail dari semua aspek yang ada, sebisa mungkin sebuah keputusan harus diambil untuk kebaikan dan keadilan semuanya.


Daftar Pustaka

Safarina,Fauziah "Bekerja sama dalam kelompok dan implikasi manajerial" 23 juni 2015
http://fzhsafarina.blogspot.com/2013/10/bekerja-sama-dalam-kelompok-teamwork_4208.html

Heri "Kekuatan Teamwork" 23 Juni 2015
http://herisllubers.blogspot.com/2013/05/kekuatan-team-work-team-work-teamwork.html

Nurfajar,Andrian "Pengertian dan karakteristik kelompok" 23 Juni 2015
https://adriannurfajar.wordpress.com/2014/05/06/pengertian-dan-karakteristik-kelompok/

Bowo,Safiari "Pengertian dan karakteristik kelompok" 23 Juni 2015
https://sofiaribowo.wordpress.com/2013/06/22/pengertian-dan-karakteristik-kelompok/


Senin, 11 Mei 2015

Pengambilan Keputusan dalam Organisasi


1. Definisi dan Dasar Pengambilan Keputsan

Definisi pengambilan keputusan adalah suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final. Keluarannya bisa berupa suatu tindakan (aksi) atau suatu opini terhadap pilihan.

Definisi pengambilan keputusan menurut para ahli:
  • Menurut George R. Terry pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
  • Menurut Sondang P. Siagian pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling cepat.

Jumat, 10 April 2015

Kepemimpinan

1. Arti Penting Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah “melakukanya dalam kerja” dengan praktik seperti pemagangan pada seorang senima ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.

Teori-teori dalam Kepemimpinan
  • Teori Sifat
Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. 
  • Teori Perilaku
Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan.

Minggu, 15 Maret 2015

Peran Komunikasi Dalam Organisasi

Pengertian dan Arti Penting Komunikasi

Manusia adalah makhluk sosial, dimana kegiatannya tidak lepas dari berinteraksi dan berkomunikasi satu dengan yang lain. Tanpa adanya komunikasi,  manusia akan sulit untuk hidup karena manusia juga makhluk yang tidak bisa hidup sendiri, tetapi membutuhkan bantuan orang lain.Maka dari itu, kita perlu mengetahui pengertian dan manfaat adanya komunikasi di dalam berorganisasi.

Sebagai makhluk sosial, komunikasi merupakan dasar bagi setiap orang untuk berinteraksi dengan orang lain dan berperan penting dalam sehari-hari. Setiap kesempatan dan waktu, kita akan selalu berkomunikasi dengan orang lain dimanapun kita berada baik lingkungan perusahaan pemerintahan maupun swasta dan lingkungan sosial. Komunikasi antar manusia bukan hanya saling berbicara, menyapa ataupun menulis, komunikasi dimaksudkan tentang bagaimana kita memahami orang lain sebenarnya sehingga kita bisa saling memahami dan mengerti apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan orang lain kemudian dimanfaatkan untuk kepentingan bersama.


Jumat, 23 Januari 2015

Pengalaman Organisasi

organisasi sangat penting bagi kehidupan sehari-hari dan semua orang pasti pernah berorganisasi dalam kehidupannya.
saya sendiri juga sebagai mahasiswa pernah mengikuti beberapa organisasi, dimulai sejak saya sd sampai sekarang seorang mahasiswa.

beberapa organisasi yang pernah saya ikuti adalah Dokter kecil, pada saat saya masih duduk di bangku sekolah dasar. pada saat itu adalah pertama kali nya saya mengikuti organisasi dan itu adalah cikal bakal saya mengikuti organisasi dalam kehidupan saya.

lalu saya juga pernah mengikuti organisasi karate, tepatnya ketika saya duduk di bangku kelas 4SD, namun karena saya kurang cocok pada oganisasi yang satu ini, saya memutuskan untuk berhenti dari organisasi karate ini.

Akhirnya saat SMP saya mengikuti organisasi Pencak Silat, dalam organisasi pencak silat, saya benar-benar menekuninya sampai akhirnya saya nail level dari sabuk putih ke sabuk kuning. Dan itu adalah pengalaman berorganisasi yang tidak akan pernah terlupakan dalam hidup saya

Kamis, 22 Januari 2015

"Kehilangan Kursi"

Kasus 5 : "Kehilangan Kursi"

sebuah organisasi menufacturing yang mempunyai karyawan sekitar 270 orang mempekerjakan seorang manajer pabrik dengan maksud untuk mengurangi biaya-biaya produksi. meningkatkan kualitas produk, dan memperbaiki produktivitas karyawan. pekerjaan adalah melelahkan dan kondisi-kondisi pekerjaan sangat tidak menyenangkan. ini terutama disebabkan oleh panas dan debu yang ditimbulkan oleh proses produksi. Hari kerja dibagi menjadi 3 shift, dimana lama waktu setiap shift adalah 8 jam, tanpa waktu makan yang ditetapkan secara eksplisit. para karyawan biasanya membeli minuman dan makanan dari warung warung disekitar pabrik dan minum atau makan sambil bekerja. Teknisi kemanan pabrik mengemukakan bahwa gang gang yang digunakan untuk lalu lintas truk-truk pengangkut barang sering terhambat atau terganggu oleh lalu lalang para karyawan yang memerlukan dan membeli minuma  dan makanan. Manajer baru mengambil keputusan untuk membangun sebuah kafetaria untuk mengurangi bahaya kemanan ini dan untuk memberikan kepada karyawan suatu tempat makan jauh dari proses produksi yang tidak menyenangkan.

setelah bangunan diselesaikan, para karyawan mulai makan di kafertaria seperti yang diharapkan. bagaimanapun juga, meninggalkan lokasi pekerjaan menunjukan secara implisit adanya periode istirahat untuk makanbagi para karyawan. waktu yang dihabiskan para karyawan untuk keperluan tersebut tentunya naik secara menyolok dan sebagai akibatnya terjadi penurunan produktivitas. Manajer pabrik kemudian memutuskan bahwa untuk menghindari adanya karyawan mondar-mandir ke kafetaria, dia akan memindahkan kuris-kursi. Para karyawan marah karena "kenyamanan"nyang selama ini mereka rasakan telah diambil. konsultan pengembang organisasi ( organization development). Setelah diperkenalkan, memperoleh informasi dari serangkaian wawancara bahwa para karyawan tidak pernah menginginkan kafetaria. mereka sesungguhnya menginginkan lokasi yang lebih aman dari truk-truk pengangkut barang.

Pertanyaan : 
Apa kesalahan-kesalahan pokok yang dibuat manajmen dalam proses-proses perubahan tersebut? jelaskan!

kesalahan-kesalahan pokok yang dibuat oleh manajer adalah membangun sebuah kafetaria yang rencananya kafetaria ini dibangun guna mengurangi bahaya kemanan.


Dengan membangun sebuah kafetaria tidak akan memperbaiki produktivitas pekerjaan, karena para karyawan banyak yang lalu lalang dan mangkir ke kafetaria pada jam kerja. Seharusnya manajer membuat jalan lain yang bisa digunakan oleh karyawan untuk ke warung sehingga para karyawan tidak melewati gang-gang yang biasanya sering terhambat atau terganggu oleh lalu lintas para karyawan. dengan membangun jalan alternatif ini produktivitas produksi akan lebih lancar karena truk-truk pengangkut tidak terhambat.

pembangunan jalan alternatif ini sesuai dengan konsultan pengembang organisasi (organizatipon development) yang mengatakan bahwa karyawan sesunggunhnya tidak menginginkan kafetaria tetapi menginginkan lokasi yang lebih aman dari truk-truk pengangkut.

biaya-biaya produksi juga bisa dikurangi karena manajer hanya membangun sebuah jalan alternatif bukannya membangun sebuah kafetaria yang membutuhkan dana besar.

Manajer baru juga seharusnya menetapkan jam makan atau jam istirahat untuk para karyaman sehingga para karyawan tidak akan mangkir atau lalu lalang ke warung karena sudah ditetapkan jam istirahatnya.

kasus ini sesuai dengan teori yang di kemukakan oleh Hersey and Blanchard (1977)

Pemimpin harus memilih tindakan yang terbaik berdasarkan situasi yang sedang dihadapi. Gaya kepemimpinan berbeda-beda tergantung situasi yang berlainan. Misalnya di tengah cendekiawan, gaya kepemimpinan demokratis mungkin paling tepat diterapkan. 23.02.13 Awang Anwaruddin - Change Leadership Ken Blanchard 8

Text Widget

Copyright © DRMREIN | Powered by Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com