Selasa, 24 Mei 2016

Pengenalan Teknik Dasar Fotografi

Nama : Darmarein Natanael
NPM : 12113045
Kelas : 3KA03

PENGENALAN TEKNIK DASAR FOTOGRAFI


ABSTRAK


Perkembangan kamera saat ini sangat pesat dan sangat memudahkan untuk masyarakat menjadikan fotografi menjadi hobi, terutama dengan era digital yang tidak membutuhkan waktu untuk memproses film dan mencetak foto, para fotografer era digital tinggal memotret, mengecek hasil foto, dan membuangnya bila tidak bagus atau tidak sesuai keinginan, atau bisa langsung menyimpannya bila hasilnya sudah memuaskan. Kondisi ini pada dasarnya sangat memudahkan fotografer, baik yang profesional maupun pemula untuk berkarya lebih baik. Namun, bila sampai para pengguna kamera ini belum memahami dasar-dasar teknik eksposure dalam fotografi, kondisi ini sangat disayangkan, seperti tidak bisa mengeksplorasi teknik-teknik yang bisa dimaksimalkan dan dimanfaatkan untuk mengatasi dan mendapat alternatif saat berada di lapangan. Dengan mempelajari teknik-teknik ini, fotografer bisa memanfaatkan latar belakang, kondisi sekitar dan kegiatan para objek agar bisa menghasilkan foto yang lebih variatif dan kreatif dengan memahami dan memaksimalkan pemakaian diafragma, shutter speed, ISO, dan semua teknik yang bisa dihasilkan oleh fitur-fitur dasar tersebut.


PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi dan ide yang terjadi dalam bidang fotografi sangat berpengaruh terhadap karakteristik dan hasil karya fotografi di jaman sekarang. Hal itu terlihat baik dalam segi perkembangan mekanisme kamera, dari yang manual sampai digital, maupun dari segi program atau perangkat lunak yang makin berkembang untuk mengolah hasil fotografi. Namun, seiring dengan perkembangan dan perubahan teknologi tersebut, pengetahuan mengenai teknik dasar fotografi hingga saat ini masih sama dan masih bisa diaplikasikan ke semua jenis kamera yang ada di pasaran. Sehingga tidak ada salahnya untuk mempelajari teori atau teknik fotografi, sebab prinsip kerja dari semua kamera di pasaran masih berdasar dengan teori dan prinsip dasar yang sama.

Berbeda dengan beberapa aliran seni yang membutuhkan bakat atau waktu untuk latihan keterampilan yang memadai untuk menghasilkan sebuah karya, dalam fotografi semua orang pasti bisa langsung memotret asal memiliki kamera, terutama dengan kecanggihan peralatan digital yang langsung bisa menampilkan hasil fotografi dengan sangat cepat. Dengan segala kondisi inilah, seseorang sebaiknya menguasai teknik dasar fotografi agar bisa menjadi fotografer yang mampu menghasilkan foto yang baik dan berkualitas dengan keterampilan profesional. Dengan tujuan menghasilkan hasil karya fotografi yang pasti bagus dan berkualitas bukan dengan sistem coba-coba sampai berhasil mendapatkan hasil sesuai keinginan saja. 

METODE PENELITIAN

Penulisan ini disusun sebagai hasil dari penelitian kualitatif dengan pendekatan melalui metode studi literatur berdasarkan pengumpulan data melalui buku-buku mengenai teknik dasar dalam fotografi dan sumber dari Internet mengenai teori-teori dasar fotografi yang berkaitan dengan materi pembahasan. Ditambah lagi dari hasil praktik dalam mata kuliah fotografi, dan tanya jawab mengenai permasalahan umum yang paling sering dibahas oleh mahasiswa saat pemotretan dengan berbagai kondisi saat praktik di awal perkuliahan.


HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bidang fotografi ada tiga hal penting yang harus selalu ada untuk mendapatkan suatu karya foto, yaitu media rekam, media penyimpan, dan cahaya. Media rekam di sini adalah kamera, media rekamnya adalah film, atau sekarang lebih banyak yang memakai memory card. Akan teapi, aspek yang terpenting dalam fotografi adalah cahaya. Bila tidak ada cahaya, karya fotografi tidak akan terbentuk. Sesedikit apapun keberadaan cahaya dalam proses pembuatan karya fotografi pasti bisa menghasilkan karya fotografi. Jika tidak ada cahaya sama sekali walaupun seseorang memiliki media rekam dan media penyimpanan, tidak akan bisa menghasilkan suatu karya foto. Sama seperti apabila seseorang berada di ruangan yang gelap gulita, walaupun ruangan itu tertata dengan interior yang bagus tetap tidak akan terlihat bila tidak ada cahaya sama sekali.

Diafragma atau bukaan lensa

Bukaan lensa, atau yang selanjutnya akan disebut dengan diafragma, adalah bagian dari lensa yang merupakan bagian masuknya cahaya menuju kamera. Diafragma dapat diatur besar kecil lubangnya sehingga dapat mengatur banyak atau sedikit cahaya yang masuk ke kamera. Pada bagian inilah akan diatur seberapa besar atau seberapa banyak jumlah cahaya yang masuk dalam kamera. Bila bukaan lensa ini diatur dengan lubang yang kecil, cahaya yang akan masuk harus melewati bagian sebesar lubang tersebut. Jika bukaan lensa dibuka lebih lebar, cahaya juga akan masuk lebih banyak dari posisi sebelumnya

Shutter Speed atau Kecepatan Tirai Rana

Bagian kedua yang dibahas dalam jurnal ini adalah suatu mekanisme yang mengatur kecepatan membuka dan menutupnya tirai rana yang umumnya dikenal dengan istilah shutter speed. Letak dari bagian shutter speed ini adalah pada bagian badan kamera bila fotografer menggunakan kamera tipe SLR (single lens reflect). Bagian ini merupakan bagian yang mengatur seberapa cepat atau lambat tirai rana yang bisa membuka dan menutup sehingga bisa mengatur seberapa lama sejumlah cahaya yang tadi melewati diafragma agar mencapai atau terekam dalam film

ISO atau Kepekaan Film terhadap Cahaya

Setelah membahas mengenai diafragma dan shutter speed, yang dibahas selanjutnya adalah ISO atau kepekaan film. Singkatan ISO adalah International Standard Organization. ISO sendiri adalah angka yang telah ditetapkan untuk menjadi acuan standar internasional untuk kepekaan film terhadap cahaya yang tergantung dengan tipe film yang berbeda juga. Angka-angka ISO yang sering dipakai sebagai standar di mayoritas kamera atau yang tersedia film di pasaran, yaitu: 80, 100, 200, 400, 800, 1600, dan 3200. Angka-angka ini makin besar angkanya, makin sensitif terhadap cahaya, sehingga makin besar angka ISO-nya makin sedikit pula cahaya  yang dibutuhkan dalam pemotretan dibandingkan dengan kondisi yang sama dengan ISO yang lebih rendah.


SIMPULAN

Saat ini banyak kamera yang bisa dioperasikan dengan cepat dan mudah sehingga banyak yang bisa menjadi fotografer tanpa menguasai teknik dasar fotografi. Akan teapi, akan lebih baik jika fotografer mau memahami teknik yang menjadi dasar dalam bidang fotografi tadi. Dengan mempelajari teknik ini, diharapkan fotografer bisa memaksimalkan fitur di semua jenis kamera untuk mendapatkan teknik dasar pemotretan. Dengan demikian, fotografer bisa mengatasi semua kondisi di lapangan saat hendak mengambil foto, dan sekaligus bisa menemukan cara untuk mengatasi semua keterbatasan kondisi terutama mengenai pencahayaan dan objek yang bergerak di lapangan.






Sumber :


0 komentar:

Posting Komentar

Text Widget

Copyright © DRMREIN | Powered by Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com