Nama : Darmarein Natanael
NPM : 12113045
Kelas : 3KA03
PENGENALAN
TEKNIK DASAR FOTOGRAFI
ABSTRAK
Perkembangan kamera saat ini
sangat pesat dan sangat memudahkan untuk masyarakat menjadikan fotografi
menjadi hobi, terutama dengan era digital yang tidak membutuhkan waktu untuk
memproses film dan mencetak foto, para fotografer era digital tinggal memotret,
mengecek hasil foto, dan membuangnya bila tidak bagus atau tidak sesuai
keinginan, atau bisa langsung menyimpannya bila hasilnya sudah memuaskan. Kondisi
ini pada dasarnya sangat memudahkan fotografer, baik yang profesional maupun
pemula untuk berkarya lebih baik. Namun, bila sampai para pengguna kamera ini
belum memahami dasar-dasar teknik eksposure dalam fotografi, kondisi ini sangat
disayangkan, seperti tidak bisa mengeksplorasi teknik-teknik yang bisa
dimaksimalkan dan dimanfaatkan untuk mengatasi dan mendapat alternatif saat
berada di lapangan. Dengan mempelajari teknik-teknik ini, fotografer bisa
memanfaatkan latar belakang, kondisi sekitar dan kegiatan para objek agar bisa
menghasilkan foto yang lebih variatif dan kreatif dengan memahami dan
memaksimalkan pemakaian diafragma, shutter speed, ISO, dan semua teknik yang
bisa dihasilkan oleh fitur-fitur dasar tersebut.
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi dan
ide yang terjadi dalam bidang fotografi sangat berpengaruh terhadap
karakteristik dan hasil karya fotografi di jaman sekarang. Hal itu terlihat
baik dalam segi perkembangan mekanisme kamera, dari yang manual sampai digital,
maupun dari segi program atau perangkat lunak yang makin berkembang untuk
mengolah hasil fotografi. Namun, seiring dengan perkembangan dan perubahan
teknologi tersebut, pengetahuan mengenai teknik dasar fotografi hingga saat ini
masih sama dan masih bisa diaplikasikan ke semua jenis kamera yang ada di
pasaran. Sehingga tidak ada salahnya untuk mempelajari teori atau teknik
fotografi, sebab prinsip kerja dari semua kamera di pasaran masih berdasar
dengan teori dan prinsip dasar yang sama.
Berbeda dengan beberapa
aliran seni yang membutuhkan bakat atau waktu untuk latihan keterampilan yang
memadai untuk menghasilkan sebuah karya, dalam fotografi semua orang pasti bisa
langsung memotret asal memiliki kamera, terutama dengan kecanggihan peralatan
digital yang langsung bisa menampilkan hasil fotografi dengan sangat cepat.
Dengan segala kondisi inilah, seseorang sebaiknya menguasai teknik dasar
fotografi agar bisa menjadi fotografer yang mampu menghasilkan foto yang baik
dan berkualitas dengan keterampilan profesional. Dengan tujuan menghasilkan
hasil karya fotografi yang pasti bagus dan berkualitas bukan dengan sistem
coba-coba sampai berhasil mendapatkan hasil sesuai keinginan saja.
METODE
PENELITIAN
Penulisan ini disusun
sebagai hasil dari penelitian kualitatif dengan pendekatan melalui metode studi
literatur berdasarkan pengumpulan data melalui buku-buku mengenai teknik dasar
dalam fotografi dan sumber dari Internet mengenai teori-teori dasar fotografi
yang berkaitan dengan materi pembahasan. Ditambah lagi dari hasil praktik dalam
mata kuliah fotografi, dan tanya jawab mengenai permasalahan umum yang paling
sering dibahas oleh mahasiswa saat pemotretan dengan berbagai kondisi saat
praktik di awal perkuliahan.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Dalam bidang fotografi ada
tiga hal penting yang harus selalu ada untuk mendapatkan suatu karya foto,
yaitu media rekam, media penyimpan, dan cahaya. Media rekam di sini adalah
kamera, media rekamnya adalah film, atau sekarang lebih banyak yang memakai
memory card. Akan teapi, aspek yang terpenting dalam fotografi adalah cahaya.
Bila tidak ada cahaya, karya fotografi tidak akan terbentuk. Sesedikit apapun
keberadaan cahaya dalam proses pembuatan karya fotografi pasti bisa
menghasilkan karya fotografi. Jika tidak ada cahaya sama sekali walaupun
seseorang memiliki media rekam dan media penyimpanan, tidak akan bisa
menghasilkan suatu karya foto. Sama seperti apabila seseorang berada di ruangan
yang gelap gulita, walaupun ruangan itu tertata dengan interior yang bagus
tetap tidak akan terlihat bila tidak ada cahaya sama sekali.
Diafragma
atau bukaan lensa
Bukaan lensa, atau yang
selanjutnya akan disebut dengan diafragma, adalah bagian dari lensa yang
merupakan bagian masuknya cahaya menuju kamera. Diafragma dapat diatur besar
kecil lubangnya sehingga dapat mengatur banyak atau sedikit cahaya yang masuk
ke kamera. Pada bagian inilah akan diatur seberapa besar atau seberapa banyak
jumlah cahaya yang masuk dalam kamera. Bila bukaan lensa ini diatur dengan
lubang yang kecil, cahaya yang akan masuk harus melewati bagian sebesar lubang
tersebut. Jika bukaan lensa dibuka lebih lebar, cahaya juga akan masuk lebih
banyak dari posisi sebelumnya
Shutter
Speed atau Kecepatan Tirai Rana
Bagian kedua yang dibahas
dalam jurnal ini adalah suatu mekanisme yang mengatur kecepatan membuka dan
menutupnya tirai rana yang umumnya dikenal dengan istilah shutter speed. Letak
dari bagian shutter speed ini adalah pada bagian badan kamera bila fotografer
menggunakan kamera tipe SLR (single lens reflect). Bagian ini merupakan bagian
yang mengatur seberapa cepat atau lambat tirai rana yang bisa membuka dan
menutup sehingga bisa mengatur seberapa lama sejumlah cahaya yang tadi melewati
diafragma agar mencapai atau terekam dalam film
ISO atau
Kepekaan Film terhadap Cahaya
Setelah membahas mengenai
diafragma dan shutter speed, yang dibahas selanjutnya adalah ISO atau kepekaan
film. Singkatan ISO adalah International Standard Organization. ISO sendiri
adalah angka yang telah ditetapkan untuk menjadi acuan standar internasional
untuk kepekaan film terhadap cahaya yang tergantung dengan tipe film yang
berbeda juga. Angka-angka ISO yang sering dipakai sebagai standar di mayoritas
kamera atau yang tersedia film di pasaran, yaitu: 80, 100, 200, 400, 800, 1600,
dan 3200. Angka-angka ini makin besar angkanya, makin sensitif terhadap cahaya,
sehingga makin besar angka ISO-nya makin sedikit pula cahaya yang dibutuhkan dalam pemotretan dibandingkan
dengan kondisi yang sama dengan ISO yang lebih rendah.
SIMPULAN
Saat ini banyak kamera yang
bisa dioperasikan dengan cepat dan mudah sehingga banyak yang bisa menjadi
fotografer tanpa menguasai teknik dasar fotografi. Akan teapi, akan lebih baik
jika fotografer mau memahami teknik yang menjadi dasar dalam bidang fotografi
tadi. Dengan mempelajari teknik ini, diharapkan fotografer bisa memaksimalkan
fitur di semua jenis kamera untuk mendapatkan teknik dasar pemotretan. Dengan
demikian, fotografer bisa mengatasi semua kondisi di lapangan saat hendak
mengambil foto, dan sekaligus bisa menemukan cara untuk mengatasi semua
keterbatasan kondisi terutama mengenai pencahayaan dan objek yang bergerak di
lapangan.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar